Kamis, 13 Maret 2008

Tempat Wisata Lainnya





1.Istana Kerajaan Sintang
Sintang merupakan eks sebuah kerajaan dengan sebuah istana sebagai peninggalannya. Istana ini dibangun pada tahun 1839 dan sampai sekarang masih utuh terdiiri dari satu buah bangunan induk dan dua buah paviliun. Bekas Istana Kerajaan Sintang saat ini dikelola oleh Pemkab Sintang tersebut terletak dipinggir Sungai Kapuas dan dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah baik benda bersejarah
peninggalan kerajaan maupun peninggalan lainnya.

Cara menjangkau :
Nama objek : Istana Kerajaan Sintang
Dijangkau dari : Di ibukota Kabupaten
Kendaraan : Jalur Sungai
Fasilitas : -
Keterangan : 10 menit menyeberangi sungai Kapuas.

2.Makam Raja-Raja
Makam Raja – Raja Sintang terdapat di Kelurahan Kapuas Kanan Hulu dan Kelurahan Kapuas Kiri Hilir. Disana dimakamkan seluruh Raja beserta keluarganya seperti :

a. Makam Jubair
b. Makam Aji Melayu
c. Makam Pangeran Prabu

Cara menjangkau :
Nama objek : Makam Raja Raja
Dijangkau dari : Di Ibukota Kabupaten
Kendaraan : Kendaraan darat
Fasilitas : -
Keterangan : 1 Km dari terminal bis Sei Durian Sintang

3.Museum Dara Juanti
Dimuseum ini disimpan dan dipelihara benda-benda seperti gundukan tanah yang berasal

dari kerajaan Majapahit, Meriam Raja Suka, Meriam Anak Raja Suka sebanyak 7 buah ,

Meriam Raja Beruk, Kampak Batu, Alat Musik Suku Dayak yaitu Kecapi dan lainlain.

4.Taman Budaya Bukit Baka dan Bukit Raya
Taman Nasional Bukit baka merupakan Kawasan hutan tropika basah pada daerah pegunungan dengan luas kawasan kurang lebih 181.090 Ha dan 1.617 m dari permukaan laut.
Sebagai perwakilan ekosistem hutan hujan tropis. Taman Nasional Bukit Baka memiliki fungsi ekologis, hidrologis dan sebagai tempat tingal yang sangat cocok sebagai saranan penelitian dan wisata alam.

Cara menjangkau :
Nama objek : Taman Nasional Bukit Raya Bukit Baka
Dijangkau dari :
a. Sintang - Nanga Pinoh
b. Nanga Pinoh - Log Pond PT. Sari Bumi Kusuma
c. Log Pond – Popai (Kawasan Taman Nasional)
Kendaraan :
Jalur udara dan sungai darat (a), jalan sungai(b), jalan darat (c)

Fasilitas : -
Keterangan :
- 80 km dari Sintang
- 0.5 jam dengan kendaraan roda empat

Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Bukit Matuk



Bagi anda yang ingin menikmati pemandangan alam berupa tanaman agro industri yang berskala besar, anda dapat menikmatinya dari atas puncak bukit Matuk kecamatan Belimbing.

Dari puncak bukit tersebut akan terlihat celah berdinding batu yang sangat tinggi. Untuk mencapai bukit tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan umum 40 Km dari kota Sintang.

Cara menjangkau :

Nama objek : Bukit Matuk
Dijangkau dari : Sintang
Kendaraan : Kendaraan darat
Fasilitas : -
Keterangan : 40 Km dari Sintang
Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Wisata Arung Jeram



Obyek wisata yang cukup menantang lainnya adalah terletak disektor Selatan yaitu berupa Jeram kecil yang bertingkat tingkat yang oleh penduduk setempat dinamakan Riam.

Salah satu jalur sungai yang banyak riamnya adalah Sungai Pinoh. Gelombang Riam dilatarbelakangi oleh bukit bukit dan trebing tebing yang ditumbuhi pohon pohon yang merupakan perpaduan alam yang sangat serasi dan menarik. Wisata ini sangat asyik sebagai permandian dan olah raga arung jeram dapat dinikmati dengan menggunakan Loang Boat.

Cara menjangkau :

Nama objek : Arung Jeram
Dijangkau dari : Disepanjang sungai Pinoh
Kendaraan : Kendaraan darat dan sungai
Fasilitas : -
Keterangan :
Dari kecamatan Nanga Pinoh sampai Kec. Nanga Pinoh
Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Selamat Datang di Pariwisata Propinsi Kalimantan Barat



Sektor pariwisata di daerah Kalimantan Barat tergolong potensial untuk dikembangkan lebih maju lagi. Propinsi ini memiliki potensi wisata yang beragam, yakni berupa wisata alam, agrowisata, dan wisata budaya. Wisata alam antara lain berupa pemandangan alam pegunungan, pantai laut, danau, hutan tropis dengan aneka ragam flora dan fauna, air terjun yang indah di Pande Kembayung dan Riam Kanebak, dan sebagainya. Begitu juga dengan wisata budaya, dengan latar belakang sejarah dan aneka ragam seni dan budaya yang unik dan menarik di Kalbar, daerah ini sangat potensial untuk menarik wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah turis asing yang berkunjung ke Kalbar pada 1997 berjumlah 52.327 orang, sedangkan jumlah hotel berbintang ada 6 buah, kelas melati berikut penginapannya berjumlah 156 buah, dan jumlah kamar ada 3.364 buah.

Pada 1998, jumlah hotel berbintang di Kalbar tercatat sebanyak enam hotel, dengan jumlah kamar 584 kamar, sedangkan hotel kelas melati tercatat sebanyak 157 buah, dengan jumlah kamar 3.394 buah. Jumlah wisatawan mancanegara (wisltan) yang pernah berkunjung ke obyek wisata di kalbar pada 1998 berjumlah 211.898 orang. Mereka berasal dari negara-negara ASEAN, Asia, dan benua lain. Secara rinci, jumlah wisatan yang berasal dari ASEAN mencapai 97 %, yang berasal dari negara-negara Asia 1,61 %, negara-negara Eropa 0,74 %, dan dari benua Amerika 0,61 %.

Perkembangan ekonomi di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik membuka peluang besar bagi Kalimantan Barat untuk mengoptimalkan potensi ekonominya. Tinggal bagaimana membangun jaringan infrastruktur, termasuk membangun sarana dan prasarana transportasi, jalan, dan jaringan komunikasi yang baik di Kalbar. Semua itu akan membantu pengembangan pusat-pusat ekonomi di Kalbar, mengingat daerahnya memiliki posisi geografis yang strategis untuk memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan antarpropinsi serta internasional.

Selain posisi geografisnya yang menguntungkan, adanya jalur transportasi darat dan pelayaran internasional melalui wilayah ini merupakan peluang yang cukup baik untuk membangun potensi ekonomi lewat kerjasama internasional dengan Malaysia dan Brunei Darussalam. Kerjasama sosek-Malindo, yang sudah dimulai sejak tahun 1985, juga merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan Kalbar. Semua itu masih perlu dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan keunggulan komparatif yang sudah dimiliki Kalimantan Barat. Hal itu akan memacu pertumbuhan Kalbar menjadi salah satu pusat ekonomi yang handal di kawasan Kalimantan. Dengan kata lain, sektor pariwisata di Kalbar harus lebih ditata dan dikembangkan sedemikian rupa, agar dapat menghasilkan devisa negara dan mendongkrak retribusi daerah secara lebih optimal.
Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Kawasan Wisata Alam Bukit Kelam



Kawasan Wisata Bukit Kelam yang berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai. Daya tarik objek wisata alam perbukitan khususnya kawasan wisata alam Bukit Kelam dapat dilihat dari kondisi perbukitan itu sendiri yang memiliki keindahan yang khas. Hutan wisata Bukit Kelam berada diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas dan termasuk didalam SdubDAS Melawi dimana keberadaan hutan wisata tersebut merupakan kawasan sumber air yang mengalir sebagai sungai yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi.Berdasarkan pengamatan diketahui kualitas baik perairan sungai di hutan wisata didominasi oleh perbukitan dan hutan wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alarn dan untuk lokasi terbang layang dan panjat tebing karena terletak pada ketinggian 50 - 900 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 15° - 40° serta kemiringan diatas 45°. Pohon yang tumbuh dikaki bukit umumnya berbatang tinggi, sedangkan dipuncaknya ditumbuhi semak semak. Pada dinding bukit jarang ditumbuhi tumbuhan karena terdiri dari batu terjal sehingga pepohonan yang yang tumbuh dan tertata rapi didalam jambangan.
Di Bukit ini juga terdapat tumbuh-tumbuhan langka seperti Kantong Semar Raksasa yang oleh masyarakat setempat dipergunakan sebagai wadah untL*k menanak nasi, selain itu juga terdapat Anggrek Hitam. Saat ini kawasan Bu-kit Kelam sudah direnopasi dan kawasan ini dijadikan sebagai Pusat Perkemahan bagi pramuka. Untuk mencapai puncak Bukit Kelam saat ini sudah dibangun sebuah tangga dengan ketinggian ± 90 m yang terletak disebelah barat. Kawasan Bukit Kelam saat ini terus dikembangkan karena punya rentetan perbukitan lainnya seperti Bukit Luit dan Bukit Rentab. Selain itu juga kawasan ini sangat baik jika dibangun tempat peristirahatan yang nantinya dapat
dikembangkan menjadi desa wisata yang menarik dan unik.

Hal ini juga tidak terlepas dari keberadaan dua rumah panjang didekat lokasi perbukitan ini yaitu Rumah Panjang Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang.
Bagi pengunjung yang suka bertualang menghadapi tantangan alam dan merindukan pemandangan alam yang asli maka Bukit Kelam adalah tempat yang cocok dalam memenuhi selera anda. Pendakian ke puncak bukit dapat ditempuh melalui dua cara :
1. mengunakan tangga
2. melalui Tebing Batu yang sangat terjal dan menantang.
Dari Puncak Bukit dapat terlihat pemandangan alam yang sangat indah seperti :
1. Hutan tropis dan berbagai jenis tanaman langk.
2. Dua aliran sungai yang mengapit Kota kabupaten
3. Tata Kota Sintang dan persawahan yang ada dibawahnya.
Yang kesemuanya merupakan pemandangan alam yang sangat menakjubkan dan panorama alam yang sangat nyaman, dapat dikunjungi melalui transportasi darat dengan jarak dari Kota 18 Km.
Cara menjangkau :
Nama objek : Bukit Kelam
Dijangkau dari : Ibu kota Kabupaten
Kendaraan : Kendaraan umum
Fasilitas : Jalan lingkar bukit, Tangga untuk mencapai bukit
Keterangan : - dari ibukota Kabupaten : 19 Km
- dari jalan lingkar bukit : 10 Km
Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Minggu, 09 Maret 2008

WISATA ALAM GUNUNG PALUNG

Sebagai kawasan konservasi yang ditunjuk berdasar Pernyataan Menteri Kehutanan
Nomor 448/Menhut-Vl/1990 tanggal 6 Maret 1990, Taman Nasional (TN) Gunung
Palung merupakan aset yang sangat penting, khususnya bagi masyarakat Kalimantan
Barat.
TN Gunung Palung memiliki tipe-tipe ekosistem yang terlengkap di Kalimantan. Alasan
inilah yang membuat peneliti-peneliti domistik maupun mancanegara tertarik untuk
mempelajari ekologi dan keanekaragaman hayati yang terkandung dalam TN Gunung
Palung. Tercatat lebih dari 100 ilmuan yang pernah melakukan penelitian di Stasiun
Penelitian Cabang Panti.
Ekosistem kawasan TN Gunung Palung meliputi ekosistem hutan hujan sub alpine, hutan
hujan pegunungan, hutan hujan tropika dataran rendah, hutan tanah alluvial, hutan
gambut, hutan rawa, hutan mangrove, dan vegetasi rheofite. Tipe-tipe ekosistem tersebut
merupakan habitat beberapa jenis satwa endemik diantaranya, orangutan (Pongo
pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), beruang madu (Helarctos malayanus), beberapa
jenis ular dan lain sebagainya.
Di kawasan Gunung Palung terdapat juga potensi-potensi wisata alam antara lain Pantai
Pulau Datok, Puncak Gunung Palung, dan Air Terjun Riam Berasap.

Pemanfaatan Obyek Wisata Alam :
Direktorat Jendral PHKA beserta JICA dan RAKTA (2000) mendefinisikan bahwa
ekowisata adalah periwisata alam yang memenuhi kriteria standar melestarikan
lingkungan, secara ekonomis mengun-tungkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat
setempat. Sedangkan menurut Australian Nation Ecoturism Strategy (Departemen
Pariwisata Australia, 1994) menyampaikan bahwa Ecoturism adalah “Nature based
Tourism yang melibatkan pendidikan dan interpretasi lingkungan dan diatur agar
berkelanjutan secara ekologis “
Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ekowisata adalah
aksesibilitas menuju obyek, atraski-atraksi yang ditampilkan, serta bagaimana kesiapan
masyarakat terhadap keberadaan pengunjung.
Faktor penunjang juga mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan ekowisata. Faktor
penunjang tersebut antara lain ada tidaknya fasilitas umum seperti terminal bus,
penginapan, restoran, kantor pos, pom bensin, pasar, dan lain-lain termasuk ada tidaknya
promosi.
Yang sering menjadi kendala dalam pengembangan kawasan obyek wisata alam antara
lain, sarana-prasarananya lebih dahulu di bangun atau obyek wisata alamnya ?
Keberadaan TNGP salah satunya dapat memberikan manfaat yang sangat besar terutama
dari bidang wisata alamnya, karena dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah
daerah dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitarnya.
Potensi Wisata Alam TNGP :
TN Gunung Palung memiliki beberapa lokasi wisata yang sangat berpotensi
(kedepannya) menjadi objek wisata yang dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan
wisata bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara
Pantai Pulau Datok
Pantai Pulau Datok terletak di Kecamatan Sukadana. Di pantai ini terdapat jajaran pohon
kelapa yang dihiasi oleh deburan ombak laut. Di pantai ini pengunjung dapat melihat
matahari terbenam (sunset) dengan panorama senja yang sangat menawan. (Cobain deh
kalo ngga percaya !) Fasilitas pengunjung yang ada yaitu shelter.
Aksesibilitas
Pantai Pulau Datok termasuk obyek wisata yang mudah untuk dicapai. Pengunjung dari
Ketapang dapat menggunakan mobil pribadi, bus, atau sepeda motor. Pengunjung dari
Teluk Melano atau penduduk daerah pesisir pantai, biasanya menggunakan perahu motor
untuk mencapai ketempat ini. Tidak jauh dari pantai Pulau Datok terdapat obyek wisata
Gunung Pramas.
Bila menggunakan bus dari Ketapang jurusan Teluk Batang, berhenti di Desa Sukadana
(90 menit Rp. 7.000,-) dan dilanjutkan dengan angkutan ojek ± Rp. 3.000,-. Mobil
sewaan dari Ketapang biayanya Rp. 180.000,-. Kondisi jalan 90% beraspal.
Kegiatan Pengunjung :
1. Menikmati panorama pantai
2. Mengamati satwa liar di habitatnya
3. Bersampan, berenang, memancing, berjetski (memungkinkan untuk
dikembangkan)
Sosial Budaya Masyarakat :
Masyarakat umumnya suku Melayu, tetapi ada juga yang dari Madura, Cina, Jawa, dan
Dayak. Bertani, merupakan matapencaharian utama masyarakat setempat. Masyarakat
Dusun Tanah Merah, terutama pada hari-hari besar nasional seperti Hari Raya Idul Fitri,
Hari Raya Qurban, dan Tahun Baru disibukkan dengan aktifitas berjualan di sekitar
lokasi. Pada hari-hari besar tersebut pengunjung umumnya datang dari Ketapang dan
sekitarnya.
Potensi Pengembangan :
Desa Sukadana, dalam waktu dekat akan berubah menjadi ibu kota kabupaten, tentunya
pembinaan potensi wisata menjadi salah satu agenda yang akan terfokuskan.
Menurut keterangan yang didapat di lapangan, pulau Maya Karimata akan menjadi
daerah pengembangan wisata bahari, sehingga pemerintah daerah dapat memasukan
pantai Pulau Datok menjadi satu paket wisata atau pantai Pulau Datok dikembangkan
sebagai tempat transit sebelum menuju ke Pulau Maya Karimata.


Daftar Pustaka :
1.http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3027&Itemid=1595
2.http://wisata-kalbar.blogspot.com
3.http://www.wisatamelayu.com/id/dest.php?a=N0gvcw%3D%3D=
4.http://www.ditjenphka.go.id/artikel/Wisata%20Alam.pdf

Read More...

Kamis, 31 Januari 2008

Piramida Agung Giza


Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.[1] . Piramida ini terkadang disebut sebagai Piramida Khufu.[2]

Sejarah

Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida "satelit" yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza.

Beberapa ratus meter di barat daya Piramida Agung terdapat sebuah piramida yang sedikit lebih kecil, Piramida Khafre, salah satu penerus Khufu yang juga dianggap sebagai pembangun Sphinx Agung, dan beberapa meter lebih jauh ke barat daya adalah Piramida Menkaure, penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.

Perkiraan waktu penyelesaian Piramida ini disepakati sekitar tahun 2560 BC.[3]

Wazir Khufu, Hemon, atau Hemiunu, dipercaya sebagai arsitek dari Piramida Agung.[4]

Read More...